Pilkada Berintegritas, Dimulai dari Kampanye Beretika dan Jujur
Jika seorang kandidat melakukan cara-cara yang curang atau tidak etis, maka kualitas kepemimpinannya pun akan dipertanyakan
Media Kardini NoorDhani
10/9/20241 min read


Pilkada adalah salah satu mekanisme demokrasi yang harus dijaga dengan baik agar mampu menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan berintegritas. Pilkada yang sehat tidak hanya diukur dari partisipasi masyarakat yang tinggi, tetapi juga dari bagaimana setiap kandidat dan tim suksesnya menjalankan kampanye dengan cara yang jujur, adil, dan bertanggung jawab.
Jika seorang kandidat melakukan cara-cara yang curang atau tidak etis, maka kualitas kepemimpinannya pun akan dipertanyakan. Sebab, integritas seseorang terlihat dari bagaimana ia meraih sesuatu, bukan hanya dari hasil akhirnya. Dalam hal ini, proses jauh lebih penting daripada sekadar tujuan.
Pemimpin yang berintegritas adalah mereka yang memahami bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan alat untuk memperkaya diri atau kelompoknya. Mereka yang mampu mengedepankan etika dalam proses pemilihan akan memiliki legitimasi moral yang lebih kuat saat memimpin. Masyarakat pun akan lebih percaya kepada pemimpin yang jujur dan transparan dalam setiap tindakannya.
Menjaga Kepercayaan Publik
Kepercayaan publik terhadap kandidat adalah aset paling berharga dalam politik. Ketika kepercayaan itu hilang, sulit untuk mendapatkannya kembali. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap kandidat untuk menjaga kepercayaan ini dengan bertindak secara etis dan jujur. Menghindari penyesatan publik, seperti penggunaan simbol partai tanpa izin, penyebaran hoaks, atau janji-janji palsu, adalah salah satu cara untuk menjaga kepercayaan ini.
Pilkada bukan hanya soal menang atau kalah, melainkan soal bagaimana kita membangun demokrasi yang sehat dan berintegritas. Pemimpin yang terpilih dari proses yang bersih akan lebih mampu menjalankan amanahnya dengan baik dan bertanggung jawab.
Etika politik harus menjadi pegangan utama bagi setiap kandidat di Pilkada Muna. Seorang pemimpin adalah teladan, dan ia mesti memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Dengan mengedepankan etika dan menghindari penyesatan publik, kita bisa mewujudkan Pilkada Muna yang sehat dan menghasilkan pemimpin yang berintegritas. Pada akhirnya, proses yang jujur dan transparan akan membawa kebaikan bagi semua pihak, terutama bagi masyarakat Muna yang berharap akan lahirnya Bupati dan Wakil Bupati Muna yang benar-benar berintegritas.